Kisah Nabi Ishaq : merupakan putra kedua Nabi Ibrahim setelah Nabi Ismail. Ibunya bernama Sarah dan mempunyai seorang adik bernama Nabi Yaqub. Nabi Ishaq diutus untuk masyarakat Kana’an, khususnya di kota Hebron (al-Khalil), kerana kaumnya tidak mengenal Allah. Kisah Nabi Ishaq sangat sedikit diceritakan dalam Al-Qur’an. Nabi Ishaq disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 17 kali.

Nama Ishaq berasal dari bahasa Yahudi Yis.h.a-q yang berarti tertawa/tersenyum. Kata itu didapatkan dari ibunya, Sarah yang tersenyum tidak percaya ketika mendapatkan kabar gembira dari Malaikat Jibril.

Kisah Nabi Ishaq
Jalan Islam.wordpress

Ringkasan tajuk :


Malaikat diutus menyampaikan khabar kelahiran Nabi Ishaq

Selama bertahun-tahun Nabi Ibrahim dan isteri pertamanya Sarah, menanti kehadiran anak. Ketika Nabi Ibrahim dengan isterinya yang bernama Hajar sudah memiliki anak bernama Ismail, istri pertamanya belum memiliki keturunan.  Setelah usia keduanya tak muda lagi, Allah memberi khabar gembira tentang akan lahirnya seorang nabi bernama Ishaq. 

Diceritakan suatu hari, ketika Ibrahim As sedang duduk memikirkan segala sesuatu yang telah Allah berikan kepadanya, tiga malaikat menghampirinya. Nabi Ibrahim tidak tahu bahwa mereka adalah malaikat. 

Pada saat itu, Nabi Ibrahim meminta ketiganya bertamu ke rumahnya dan menikmati sejumlah makanan. Nabi Ibrahim As seorang yang selalu memuliakan tetamu dan juga orang yang dermawan. Bahkan, Nabi Ibrahim datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada ketiga tamunya, tetapi mereka tidak makan dan juga tidak minum jamuan yang telah dia hidangkan tersebut.

Kerana ketiga tamunya itu tidak mahu makan, Nabi Ibrahim mulai khawatir. Namun, malaikat menjelaskan kepada Nabi Ibrahim untuk tidak khawatir. Serta mengatakan bahawa mereka adalah malaikat utusan Allah, yang datang untuk memberitahu Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah akan memiliki bayi.

Ketiga-tiga utusan Allah ini juga turut menyampaikan berita tentang azab yang akn diturunkan kepada Nabi Luth kerana keingkaran mereka.

Selepas mendengarkan khabar tersebut, Sarah tersenyum dan merasa hairan. Dia merasa pelik kerana tidak mungkin dia dan suaminya dapat memberi keturunan jika usia mereka sudah cukup tua, iaitu Sarah berusia 90 tahun dan Nabi Ibrahim 100 tahun. 

Salasilah Nabi Ishaq

Nama panjang Nabi Ishaq ialah Ishaq bin Nabi Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nabi Nuh. Nabi Ishaq lahir di kota Hebron di daerah Kana’an pada tahun 1897 SM. Dan beliau meninggal pada usianya 180 tahun di  Alkhalil Hebron Palestina.

Ishaq merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim dan Sarah setelah Ismail. Bersama Ismail, ia mejadi penerus ayahnya untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika Ibrahim telah sangat tua, Ishaq belum juga menikah. Ibrahim tidak mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita Kana’an karena masyarakatnya tidak mengenal Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang pelayan untuk pergi ke Harran, Irak dan membawa seorang perempuan dari keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah Rafqah binti Batuwael bin Nahur, saudara Ibrahim yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq.

Setelah 10 tahun Ishaq menikah dengan Rafqah, lahirlah dua anak kembar. Anak pertama diberi nama Al-Aish dan anak kedua Ya’qub.

Al-Aish ini disebut-sebut sebagai nenek moyang yang melahirkan bangsa Romawi. Sedangkan Ya’qub adalah salah seorang anak dari Ishaq dan cucu Nabi Ibrahim yang kelak mendapatkan tugas melanjutkan perjuangan dakwah pendahulunya sebagai Nabi dan Rasul. Dari nabi Ya’qub inilah nantinya akan melahirkan keturunan dari Bani Israel dan menurunkan Nabi dan Rasul. Termasuk didalamnya adalah Nabi Yusuf As putera Nabi Ya’kub hingga Nabi Isa As.

Nabi Ishaq As hidup hingga usia sekitar 180 tahun, tahun 1717 SM. Setelah selesai dengan tugas kenabiannya dan sebagai utusan Allah untuk berdakwah menegakkan agama Allah untuk kaumnya, beliau wafat. Jasadnya dimakamkan di Palestin. Tepatnya adalah di gua Makfilah, Hebron, atau Palestina sekarang. Diatas gua Makfilah kini dibangun sebuah bangunan Masjid yang diberi nama Masjid Ibrahim. Di gua ini juga dimakamkan Nabi Ibrahim As dan istrinya Siti Sarah, Nabi Ya’qub As putera Nabi Ishaq As, Rafqah istri Nabi Ishaq, dan juga Leah istri Nab Ya’qub.

Baca halaman seterusnya..

Kisah Nabi Ishaq di dalam al quran
Surah Hud : 69-74
  • “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (Malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim membawa khabar gembira mereka mengucapkan “selamat”. Ibrahim menjawab: “Selamatlah” maka tidak lama kemudian Ibrahim menjamukan daging anak sapi yang dipanggang.
  • Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata ” Jangan kamu takut sesungguhnya kami adalah (Malaikat-malaikat) yang diutuskan untuk kaum Luth.”
  • “Dan isterinya berdiri di sampingnya lalu di tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira akan (kelahiran) Ishaq dan sesudah Ishaq (lahir pula) Yaakub.
  • “Isterinya berkata ” sungguh menghairankan apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua juga? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh.
  • Para Malaikat itu berkata ” Apakah kamu merasa hairan tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya dicurahkan atas kamu hai Ahlulbait! sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.
  • Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya dia pun bersoal jawab dengan (Malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.”
Surah al-Baqarah : 133,136,140
  • “Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
  • “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”.
  • ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?” Katakanlah: “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadat dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Surah al-Imran : 84

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri.”

Surah An-Nisaa’ : 163

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.

Surah al-An’aam : 84

Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Surah Yusuf : 6,38
  • Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari takbir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Yakub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
  • Dan aku pengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia tidak mensyukuri (Nya).

Baca juga :

Repost dan rujukan : wiki, satupedang.blogsport, haibunda, kumparan, laundarybar/FB, alquran5, mysurah, Kisah Nabi Ishaq,Kisah Nabi Ishaq,Kisah Nabi Ishaq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like