Motivasi

Kisah Nabi Saleh : Mukjizat dari Allah – keluar unta dari perut batu

Kisah Nabi Saleh.| Nabi Saleh bin Ubaid bin ‘Ashif adalah daripada keturunan Sam bin Nuh. Dianggarkan Baginda telah hidup sekitar tahun 2150-2080 SM dan diangkat sebagai nabi pada tahun 2100 SM. Baginda ditugaskan berdakwah kepada Kaum Tsamud yang tinggal di Al-Hijir. Nama Nabi Saleh disebutkan sebanyak 9 kali didalam Al-Quran dan wafat di Madain Shalih, Makkah.

Nabi Saleh merupkan Rasul ke-5 yang diangkat oleh Allah yang perlu kita imani. Allah SWT telah menghantar Nabi Saleh untuk membawa kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar. Sebelum diangkat menjadi rasul, Saleh adalah contoh dalam suku Tsamud.

sumber : google

Senarai tajuk artikel :


Siapakah kaum Tsamud itu?

Kaum Thamud merupakan sebahagian daripada bangsa Arab mengikut ahli sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka dengan bangsa Yahudi. Mereka tinggal di suatu dataran bernama “Alhijir ” yang terletak antara Syam dan Hijaz. Dahulunya merupakan tanah jajahan suku kaum Aad. Telah dibinasakan oleh angin taufan kiriman Allah sebagai pembalasan atas keingkaran mereka terhadap dakwah Nabi Hud A.S.

Kehidupan yang mewah serta kekayaan alam yang dulu dimiliki oleh kaum Aad kini telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur memberikan hasil yang melimpah ruah. Binatang ternakan yang berkembang biak, kebun bunga yang indah, bangunan-bangunan rumah yang didirikan diatas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Kemewahan hidup kurniaan Allah itu menjadikan mereka hidup dengan bahagia dan tenteram.

Kaum Tsamud tidak pernah mengenal Tuhan yang satu. Mereka menjadikan berhala-berhala yang mereka sembah dan puja sebagai tuhan, kepadanya mereka berkorban, tempat mereka meminta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.

Allah yang Maha pengasih mengirim Nabi Saleh untuk berdakwah kepada kauum Tsamud

Allah Yang Maha Pengasih tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan. Dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya dengan perantara seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.

Dengan izin Allah, Nabi Saleh memperkenalkan kepada mereka Tuhan yang sepatutnya mereka sembah, iaitu Allah Yang Maha Esa, yang Maha Mencipta. DIa menciptakan alam sekitar, menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan dengan demikian memberi kepada mereka segala kenikmatan dan kemewahan hidup. Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari ketakutan dan bahaya.

Nabi Saleh turut memperingatkan mereka bahawa ia adalah seorang daripada mereka, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan sanak keluarganya sendiri. Dia menerangkan kepada mereka bahawa dia adalah pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan mereka semasa hidup dan selepas mati.

Dia berharap yang kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan bersungguh-sungguh apa yang dia serukan dan anjurkan agar mereka segera meninggalkan penyembahan kepada patung berhala itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon keampunan kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan. Allah maha dekat kepada mereka dengan mendengarkan doa mereka dan memberi keampunan kepada yang bersalah apabila dimintanya.

Kaum Tsamud berdegil tidak mahu meninggalkan tradisi nenek moyang mereka

Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang baru yang tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mereka sendiri. Maka serentak ditolaknya ajakan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka kepadanya:

"Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbanganmu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk memimpin kami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan. Akan tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Engkau menghendaki agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan meninggalkannya kerana seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan meragui kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan mengikuti jejakmu."

Nabi Saleh turut memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat seksaan dan azab dari Allah kerana menentang rasul-Nya dan mendustakan risalah-Nya.

Hal yang serupa itu dapat terjadi ke atas mereka jika mereka tidak mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan kepada mereka.

Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakannya terdiri dari orang-orang yang berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mereka yang tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya:

"Wahai Saleh! Kami kira bahawa engkau telah dirasuk syaitan dan terkena sihir. Engkau telah menjadi sinting dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau tidak sedar yang engkau telah mengeluarkan kata-kata yang tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul daripada engkau. Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau cerdas dan cergas dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca penyembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih dahulu."

Nabi Saleh menjawab:

Baca halaman seterusnya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like