Motivasi

Kisah Nabi Ilyas : Berdakwah kepada Bani Israil yang degil

Kisah Nabi Ilyas : Nabi Ilyas AS telah hidup selama 800 tahun sebelum kedatangan Nabi Isa. Didalam al-Quran, Allah telah menyebut nama beliau sebanyak 4 kali.

peninggalan firaun
peninggalan firaun didasar laut
1. Biodata Nabi Ilyas AS

Nabi Ilyas merupakan putra kepada Yasin bin Finhash bin al-Izar bin Harun iaitu salah satu keturunan Nabi Harun. Beliau diutus oleh Allah untuk menjadi seorang Nabi dan berdakwah kepada kaum Bani Israil di Lebanon. Ketika zamannya itu, kaum Bani Israil sedang lalai dengan sikapnya menyembah berhala yang bernama Ba’al.

Nabi Ilyas dikatakan hidup dan berdakwah dimuka bumi ini selama 60 tahun iaitu 910-950 SM. Tetapi sebelum wafatnya, beliau telah diangkat oleh Allah ke langit.

2. Nabi Ilyas diangkat menjadi rasul dan penerus perjuangan Nabi Musa dan Nabi Harun

Perjuangan daripada para Nabi yang menghadapi kaum Bani Israil setelah Nabi Harun dan Nabi Musa berlanjutan sehingga datangnya keturunan daripada Nabi Harun iaitu Nabi Ilyas.

Didalam surah al-Quran surah As-Saffat [37] : ayat 123 Allah menyebutkan :

"Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul."

Manakala didalam Surah al-An’aam ayat 85, Allah menegaskan tentang keberadaan Nabi Ilyas termasuk dalam orang-orang yang saleh.

“Dan (dari keturunannya juga ialah Nabi-nabi): Zakaria, dan Yahya, dan Isa, dan Ilyas; semuanya dari orang-orang yang soleh.” 
Surah As-Saffat [37] : 130-132
130.~ (yaitu): "Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?"
131.~ Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
132.~ Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.
3. Nabi Ilyas berdakwah kepada Bani Israil

Sepeninggalan Nabi Musa dan Nabi Harun yang memimpin Bani Israil ketika itu, mereka mulai lalai dan kembali pada ajaran yang jauh dari Allah. Lalu Allah mengutus Ilyas yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul kepada kaum tersebut.

Nabi Ilyas berdakwah supaya kaumnya meninggalkan kebiasaan buruknya iaitu menyembah berhala. Namun, kaumnya tidak pernah menghiraukan ajakan Nabi Ilyas sedangkan Nabi Ilyas sudah banyak kali mengingatkan mereka.

Mereka tetap meneruskan hidup berfoya-foya, bermewah-mewahan dan menghamburkan harta, bahkan terang-terangan menciptakan tuhan baru. Mereka telah menyembah berhala yang dibuat daripada emas dan diberi nama Ba’al. Ba’al ini dianggap sebagai tempat perlindungan, memohon hajat dan meminta pertolongan.

Didalam surah As-Saffat [37] ayat 124-126 Allah menceritakn tentang dakwahnya Nabi Ilyas kepada kaumnya :

124.~ (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu tidak bertakwa?
125.~ Patutkah kamu menyembah Ba'al dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,
126.~ (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?"
4. Bani Israil yang sombong menolak dan menghalau Nabi Ilyas daripada negerinya

Bani Israil ketika itu menolak mentah-mentah dengan apa yang disampaikan oleh Nabi Ilyas. Sehingga suatu hari, Allah menurunkan azab kepada kaum yang angguh ini berupa kemarau yang sangat panas dan mematikan. Bencana ini juga menjadi bukti kepada Bani Israil bahawa tuhan yang disebut Nabi Ilyas itu ada benar.

Kedatangan bencana bukannya membuka mata kaum Israil, malah mereka percaya bahawa Nabi Ilyaslah yang menjadi punca kepada benca tersebut. Lalu Bani Israil bersekongkol untuk mengusir Nabi Ilyas daripada negeri itu dan mengancam akan dibunuh jka tidak keluar.

Kerana ancaman dari kaum Bani Israil itu, akhirnya Nabi Ilyas terpaksa meninggalkan perkampungan itu dan bersembunyi di sebuah gua. Selama berada di dalam gua, Allah SWT memberikan bantuan berupa burung gagak yang membawa makanan untuk dimakan oleh Nabi Ilyas.

5. Saat pertemuan Nabi Ilyas dan Nabi Ilyasa

Pada suatu ketika persembunyian Nabi Ilyas dibongkar oleh sekelompok Bani Israil. Lalu Nabi Ilyas keluar untuk mencari tempat persembunyian yang lain. Sehinggalah beliau menemui rumah terpencil dan bertemu dengan seorang perempuan.

Selepas memberi salam kepada wanita tersebut, Nabi Ilyas meminta izin untuk bersembunyi. Saat itu ada seorang lelaki dari anggota keluarga tersebut sedang sakit tenat. Melihat keadaan itu, Nabi Ilyas berdoa kepada Allah untuk kesembuhan anggota keluarga tersebut. 

Dengan izin Allah, sembuhlah penyakit lelaki tersebut. Lelaki tersebut ialah Nabi Ilyasa yang tidak lama selepas itu diangkat menjadi Nabi selepas menuntut ilmu dengan Nabi Ilyas. Kemudian, Nabi Ilyasa’ dikatakan bersama-sama menemani Nabi Ilyas untuk keluar berdakwah.

6. Bencana yang tiada henti itu membuatkan kaum Bani Israil berputus asa dan kembali kepada ajaran Allah

Beberapa tahun kemudian, Nabi Ilyas dan Ilyasa kembali ke negeri asalnya untuk berdakwah atas perintah Allah. Sebenarnya penduduk di negeri tersebut sudahpun berputus asa dengan bencana yang menimpa mereka. Berhala mereka tidak mampu untuk menolong mereka lantas Bani Israil pun berjanji akan mengikuti apa yang diperintahkan oleh Nabi Ilyas. 

Akhirnya Nabi Ilyas berdoa kepada Allah SWT supaya kaum Bani Israil terlepas dari kesengsaraan tersebut. Atas perintah Nabi Ilyas, Kaum Bani Israil pun menghancurkan patung-patung yang disembah mereka selama ini.

Lalu Allah mengangkat kembali bencana yang menimpa kaum Bani Israil, dan turunlah hujan membasi bumi Israil. Selepas itu mereka kembali bertaubat dan menjalani kehidupan yang bahagia. Mereka juga berjanji tidak akan lagi menyembah berhala.

7. Kaum Bani Israil kembali ingkar dan memungkiri janji

Beberapa tahun kemudian, kaum Bani Israil telah memungkiri janji mereka untuk meninggalkan berhala. Dengan perlahan, mereka kembali pada masa kejahilan mereka. Lalu Nabi Ilyas berdoa kembali kepada Tuhan agar kaum tersebut dibukakan pintu hatinya, namun akhirnya bencana kekeringan melanda kaum Bani Israil dan kemudian Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya dari kampung tersebut. Diriwayatkan bahwa setelah Nabi Ilyas meninggalkan kaumnya, Nabi Ilyas wafat dengan cara diangkat ke langit oleh Allah.

Didalam surah As-Saffat [37] : 127-129, Allah menceritakan tentang mungkir janji kaum Bani Israil dan dijanjikan Allah azab neraka yang dasyat :

127.~ Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),
128.~ kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
129.~ Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.

Baca juga :

Sumber : wikipedia, merdeka.com, ikimfm.my, gramedia.com, alquranalhadi.com, Kisah Nabi Ilyas, Kisah Nabi Ilyas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like